MENJADI PENULIS*

Menulis adalah mengikat ilmu dan pemahaman. Akal kita sebagai karunia terindah-Nya, begitu agung dayanya menampung sedemikian banyak data-data. Tapi kita terkadang sulit memanggil apa yang telah tersimpan lama; ilmu dahulu itu berkeliaran dan bersembunyi di jalur rumit otak kita. Maka menulis adalah menyusun kata kunci tuk buka khazanah akal; sekata tuk sealinea, sekalimat tuk se-bab, separagraf tuk sekitab.

Demikianlah kita fahami kalimat indah Asy Syafi’i, “ilmu adalah binatang buruan, dan pena yang menuliskan adalah tali pengikatnya”. Menulis juga jalan merekam jejak pemahaman; kita lalui usia dengan memohon ditambah ilmu dan dikaruniai pengertian; adakah kemajuan? Itu bisa kita tahu jika kita rekam sang ilmu dalam lembaran; kita bisa melihat perkembangannya hari demi hari, bulan demi bulan. Jika tulisan kita 3 bulan lalu telah bisa kita tertawai, maka terbaca adanya kemajuan. Jika masih terkagum juga maka itu menyedihkan. Baca pos ini lebih lanjut